Awal Mula Keripik Ikan Lele ( Ratale )

 


     Pada awalnya melihat kenyataan bahan baku ikan lele yang melimpah tetapi nilai jual tidak naik cenderung stagnan, padahal harga pakan dan biaya produksi semakin tinggi. Hengki Dwi Ratasidi pemuda Desa Babakan Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon berkreasi dan mencari solusi agar nilai jual ikan lele meningkat dengan melakukan pengolahan menjadi keripik ikan lele. Produk yang dihasilkan diberi nama RATALE.

     Ikan yang memiliki nama latin Clarias ini memang hewan yang bertubuh memanjang, lincah, licin, serta memiliki empat pasang kumis atau misai diujung mulutnya. Clarias sendiri berasal dari bahasa Yunanai "chlaros" yang berarti lincah dan kuat. Arti tersebut merepresentasikan tentang ikan lele dimana ikan lele memang terkenal sebagai ikan lincah yang kuat dalam bertahan hidup diair keruh sekalipun. Ikan lele merupakan ikan dengan tubuh pipih memanjang serta licin dan tidak memiliki sisik. Terdapat lima jenis sirip ditubuhnya, yaitu sirip dada, sirip punggung, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Pada sirip dadanya, terdapat semacam tulang atau duri yang keras dan tajam yang dinamakan dengan patil. Patil berfungsi sebagai alat perlindungan ikan lele dari musuhnya. Kepala ikan lele terbentuk dari tulang yang keras dibagian atas, dengan sepasang mata yang kecil dan kurang berfungsi. Maka dari itu ikan lele mengandalkan kumisnya sebagai alat indera pembantu.

     Habitat asli ikan lele berasal dari Afrika. Ikan lele banyak ditemukan diair tawar seperti sungai dengan arus yang lemah, telaga, rawa-rawa, waduk, dan sawah yang tergenang air. Lele tersendiri jarang ditemukan diair payau atau air asin, kecuali untuk lele laut yang marga dan sukunya berbeda, yakni Ariidae. Ikan lele juga bisa hidup diair yang kotor, seperti digot dan saluran pembuangan. Kebanyakan para peternak lele di Indonesia mengembangbiakkan ikan lele dikolam dengan air tawar.

     Ikan lele termasuk jenis ikan dari air tawar yang begitu efisien ketika dibudidayakan. Adapun rasio pakan untuk menjadi daging pada ikan lele dapat mencapai rasio 1:1. Hal itu berarti bahwa untuk pemberian pakan dengan 1kg ikan bisa menghasilkan 1kg dalam pertambahan bobot ikan lele ini.

Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain

- Ikan Kalang ( Padang )

- Ikan Maut ( Gayo Aceh)

- Ikan Pintet ( Kalimantan Selatan)

- Ikan Keling ( Makasar )

- Ikan Cupang ( Bugis )

- Ikan Lele ( Jawa Tengah ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@templatesyard